BPBD Sinjai Terus Pantau Banjir Rob di Tiga Wilayah Kecamatan

SINJAI.GREGET.Id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sinjai tetap siaga dan terus memantau perkembangan banjir air pasang di tiga wilayah kecamatan.

Babinsa-Turut-Memantau-scaled.jpg

Koordinator Posko Siaga Bencana BPBD Sinjai, Andi Octave Amier menjelaskan,  banjir rob pada wilayah pesisir tiga kecamatan, yang meliputi Kecamatan Sinjai Utara, Sinjai Timur dan Tellulimpoe, terjadi sejak Minggu (01/02/2025) lalu yang merendam sejumlah jalan dan pemukiman warga.

Pantauan hingga malam hari

“Namun banjir rob itu tidak sampai melumpuhkan aktivitas warga, air naik pada sore hari dan kembali surut jelang malam,” katanya,

Dijelaskan Andi Octave Amier, fenomena rob memasuki permukiman warga biasa terjadi mulai sekitar pukul 17.00 sore hingga pukul 21.00 wita. Ketinggian air bervariasi pada wilayah terdampak mulai dari kisaran 20  hingga 70 sentimeter pada titik terdalam.

Air pasang menggenangi rumah warga

Diperkirakannya, ketinggian genangan rob di permukiman warga tidak akan meningkat signifikan bila tidak dibarengi oleh kondisi hujan deras dalam waktu lama.

Kemudian, air akan berangsur surut pada petang hari dan biasanya benar-benar tuntas menjelang malam atau pada pukul 21.00-22.00 wita, dan kejadian serupa kembali berulang pada keesokan harinya, yang berdasarkan prediksi BMKG masih berpotensi terjadi dalam dua hari ke depan atau sampai dengan hari Jumat (07/02/2025). Terang Andi Octave.

Ditegaskan Andi Octave, selama kondisi banjir rob pihaknya menyiagakan dan memobilisasi personel dan peralatan di wilayah terdampak untuk melakukan pemantauan perkembangan genangan. Namun sampai saat ini, masyarakat di wilayah terdampak masih dapat berkatifitas dengan aman.

bersama Kapolsek Utara dan Koramil

Apalagi untuk hari ini Rabu (05/02/2025), Andi Octave mengaku mendapat dukungan personil dari Kapolsek Sinjai Utara dan Babinsa pada tiga kecamatan terdampak, yang juga tampak aktif melakukan pemantauan, sehingga kami dapat saling berkoordinasi untuk menyusun langkah-langkah tanggap bencana dengan menyiapkan skema evakuasi sebagai opsi terburuk. pungkasnya