SINJAI.GREGET.Id – Memasuki akhir Januari 2025, cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang, yang terus melanda semua wilayah kecamatan di Kabupaten Sinjai, telah menimbulkan dampak yang mengganggu kehidupan dan penghidupan serta kerusakan fasilitas dan kerugian pada masyarakat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sinjai mencatat peristiwa pohon tumbang, mondominasi dampak kejadian cuaca ekstrem dalam sepekan terakhir.
“Sementara itu, sebagian wilayah Kecamatan Sinjai Timur dan Sinjai Tengah yang dilanda cuaca ekstrem dalam dua hari terakhir, mengakibatkan dua unit umah mengalami keruskan” kata Analis Kebencanaan yang juga ditugasi sebagai Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Pusdalops PB, Andi Octave Amier, Minggu, 19 Januari 2025.
Andi Octave merinci, Posko Siaga Bencana BPBD menerima laporan peristiwa kejadian akibat cuaca ekstrem, berupa pohon tumbang di Kelurahan Bongki dan Kelurahan Biringere Kecamatan Sinjai Utara, serta potensi genangan air di sejumlah ruas jalan diwilayah ibukota Kabupaten Sinjai setelah diguyur hujan lebat, pada Sabtu (25/01/2025).
Peristiwa pohon tumbang yang terjadi di terminal Tellulimpoe Kelurahan Bongki Kecamatan Sinjai Utara, selain menerpa dua bus Damri yang sedang parkir, juga mengabatkan jaringan kabel listrik terputus, sedangkan pohon tumbang di Kelurahan Biringere menimpa satu unit rumah warga.
Pohon tumbang yang terjadi di Desa Lasiai Kecamatan Sinjai Timur juga mengakibatkan satu uni rumah warga mengalami rusak berat pada bagian atap dan dinding. Sedangkan dahan patah di Desa Sanjai Kecamatan Sinjai Timur mengakibatkan gangguan jaringan instalasi kabel listrik dan menutup separuh badan jalan.
Pada hari yang sama Senin (27/01/2025) juga terjadi pohon tumbang di Desa Kompang yang menimpa rumah warga sehingga mengalami keruskan sedang pada bagian atap.
Dampak lain dari cuaca ekstrem ini, juga terjadi di Desa Puncak Kecamatan Sinjai Selatan yang mengakibatkan jembatan penghubung Desa Puncak dan Desa Songing mengalami jebol, dan tergerus pada bagian pondasi jembatan.
Hingga kini potensi cuaca ekstrem di wilayah Kabupaten sinjai, masih menjadi peringatan dini dari BMKG yang dampaknya dapat memicu bencana hidromtereologi, masih harus tetap diwaspadai, ungkap Andi Octave.
Upaya penanganan telah dilakukan oleh BPBD Kabupaten Sinjai untuk asesmen, kaji cepat, dan berkoordinasi dengan perangkat desa dan kecamatan serta pemantauan dan patroli oleh petugas posko. Kondisi mutakhir pada Rabu, 29 Januari 2025, BMKG telah merilis kembali potensi terjadinya cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Kabupaten Sinjai.
“Pj Bupati Sinjai mengimbau kepada jajaran pemerintah daerah hingga pemerintah desa dan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem dengan mempersiapkan rencana evakuasi dan penyelematan serta kebutuhan darurat seperti obat-obatan dan logistik.
Selain itu, petugas posko diimbau untuk memperhatikan kondisi peralatan, melakukan pemantauan pada wilayah dengan risiko tinggi bencana. Ikuti selalu informasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan mengendalikan koordinasi komando darurat bencana. Terang Andi Octave.
No comments yet.