SINJAI.GREGET.Id – Pj Bupati Sinjai, Andi Jefrianto Asapa sekaligus Ketua KPA Sinjai membuka dan memimpin rapat koordinasi Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Sinjai di Ruang Pola Kantor Bupati Sinjai, Kamis (30/01/2025).
Dalam arahannya, Pj Bupati Sinjai mengungkapkan bahwa meskipun angka penderita HIV/AIDS di Kabupaten Sinjai dalam tiga tahun terakhir mengalami tren penurunan. Namun tetap dibutuhkan strategi yang lebih kreatif untuk pencegahan dan penanggulangannya.
Pj. Bupati menekankan, secara kelembagaan, KPAD harus punya strategi dan inovasi kreatif yang disusun bersama untuk mencegah HIV AIDS. Strategi ini jelasnya, jangan hanya dilakukan saat ada kegiatan tertentu, misalnya saat ada lomba desa baru melakukan skrining HIV AIDS, setelah itu tidak ada lagi.
Selain itu, Pj meminta KPAD untuk mengajak kelompok-kelompok pemuda, misalnya KNPI atau karang taruna sebagai induk dan wadah kepemudaan untuk berkolaborasi melakukan sosialisasi.
Demikian halnya dalam penanganan HIV AIDS juga butuh cara yang sesuai dengan kearifan lokal kita di Sinjai, tidak semua daerah harus sama cara penanganannya, jelas Pj. Bupati.
Sebelumnya Kadis Kesehatan Kabupaten Sinjai, dr. Emmy Kartahara Malik dalam laporannya memaparkan perkembangan data penanggulangan HIV AIDS di Kabupaten Sinjai dari tahun ke tahun.
Menurutnya, pada 2022, penderita HIV AIDS di Sinjai mencapai angka 58 orang, kemudian di tahun 2023 turun menjadi 33 orang, dan tahun 2024 juga mengalami penurunan menjadi 31 orang.
Dijelaskan, bahwa risiko terbesar penderita HIV AIDS diantaranya adalah Ibu Hamil atau Bumil, Waria, penderita TBC, dan yang tertinggi adalah Lelaki Seks Lelaki (LSL).
Selain itu, Kadis Kesehatan ini juga mengungkapka jika tahun 2024 berdasarkan jenis kelamin, penderita terbanyak adalah Laki-laki yakni 25 orang, selebihnya perempuan. Yang tertinggi dari sisi usia adalah mereka yang usia produktif, 30 hingga 34 tahun, terangnya.
No comments yet.